Amesa 100 Hari Belajar: Hari Ke-1
Amesa 100 Hari Belajar: Hari ke-1
---------------------------
Prolog:
Kalo kaya di cerita-cerita, kalian pasti tahu bagian prolog merupakan sebuah pengantar untuk suatu cerita (Baru aja searh digoogle). Jadi seenggaknya bagian ini untuk memperkenalkan satu sosok yang harus kalian kenal. Singkatannya: 'Amesa' atau kepanjangannya 'Amerta Asa' nama ini aku dapat di internet 1 tahun yang lalu, dan sekarang aku lupa artinya apa, tunggu guys aku google lagi artinya dulu π...
Nah udah nih,
Amerta, dalam bahasa Sansekerta artinya Abadi.
Asa, dalam bahasa Sansekerta artinya Harapan, arti lain juga menyebutkan Semangat.
So, Amerta Asa artinya Harapan dan Semangat yang abadi. "Wow", mencengangkan. Prok, prok, prok (ini maksudnya tepuk tangan, kalian juga dongπ). Nah ini adalah nama aku sekarang. Ini supaya aku bisa menjadi orang yang punya harapan dan semangat yang terus menyala, berkobar, tidak pernah padam,- menyiramkan api,
(Otak: Heii bukan api yang disiram)
(Mata: Apasih? Matanya terputar keatas, balik lagi kebawah)
(Otak: Guna lo apasih?)
(Mata: Melihat keindahan dunia)
(Otak: itu masah siram api)
(Mata: oh iya yah, lo sih perintah salah)
(Otak: Gue nyuruh lihat gak sihh)
(Mata: Tangan, oi lo yang salah)
(Tangan: Gue dari tadi diam salahin gue)
okey ralat yeh, menyiramkan air. (Tangan: Apasih, orang yang baca jadinya bingung oi). Maksudnya nama itu adalah harapan supaya orang yang punya nama itu, tidak putus asa dan menyerah untuk setiap masalah dan tantangan yang dia hadapi. Okey perkenalan saja sangat panjang.π
Alasan aku menulis sebenarnya adalah untuk mengingat dan terus melakukan hal-hal yang harus aku lakukan dalam hidup. Supaya gak ke-skip. Karena jujur aja, ini kayaknya ke skip banyak. Harusnya aku buat ini pas tanggal 1 Januari. Tapi takpapa, yang penting harus 'mencoba', aku punya satu kalimat yang sampai detik ini jadi peganganku tugas kita itu untuk mencoba bukan untuk berhasil.
~~~
Tantangan pertama:
Setelah makan, aku akan melakukan pekerjaanku selama 3 jam.
Okey ternyata gagal. Aku tertidur setelah makan, dan aku akan menjenguk tetanggaku yang sedang sakit. Aku berharap aku masih punya 4-5 jam untuk kerja. dan aku belum menyelesaikan tantangannya sementara hari ini tersisa kurang lebih 2 jam.
Kalau mau dievaluasi maka aku menyadari aku tidak fokus. Kayak misalnya gini:
Kalian pernah tidak, bangun pagi lalu pergi ke sekolah. Itu wajib. Bangun jam 5, lalu mandi, buat sarapan, sarapan pagi lalu perhitungan waktu ke sekolah, lalu tiba di sekolah. Itu kan niat, sampe di sekolah, mau kamu dalam keadaan mood baik, atau buruk yah kamu tetap terima mata pelajaran dihari itu.
Lalu permasalahannya dimana? aku tidak bisa berkomitmen dengan diri sendiri. Bukan soal susahnya tapi soal fokus untuk memulai dan menyelesaikan. Ada kalimat bagus yang aku dapat dari snap temanku.
"Jangan Berhenti Ketika lelah, berhentilah ketika selesai"
"Siapa senantiasa memerhatikan angin tidak akan menabur. Dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
Sekarang kita dimode serius dulu yah, jangan bercanda mulu. (Otak: Emang siapa yang bercanda). Amesa: Oke-oke, mari lanjut.
Keren sih kalimatnya, mau ngingatin aja, kalau gak mulai berarti gak akan selesai, kalo tiba-tiba putus ngelakuin sesuatu di tengah-tengah maka tidak akan selesai jadi.
Mari selesaikan tantangan pertama. Mari kita lihat. Kita mulai dengan 2 jam.
Ternyata kalian tahu faktanya bagaimana? konsentrasi dalam 2 jam itu ternyata sangat susah untuk aku. Parah banget. Tiba-tiba lapar, beli mie instan dulu makan, lalu sambil makan nonton The Voice, owhsh. Tapi akhirnya 2 jam itu berlalu dan faktanya yang harus bisa selesai jam 12 jadinya jam 1 dini hari. Pelajaran hari ini mulai bagi fokus kecil-kecil saja kayak 30 menit. Tapi kalo bisa sehari 5 jam.
Aku sudah mengantuk, sampai jumpa sebentar pagi.
Comments
Post a Comment